Kurikulum baru dalam materi pendidikan 2022 saat ini berhubungan dengan program sekolah penggerak, dimana secara tidak langsung menitikberatkan pusat pembelajaran pada pengembangan keahlian spiritual, kemampuan kognitif, dan kemampuan lainnya, Dengan begitu, materi pendidikan 2022 perlu disesuaikan dengan berbagai asesmen kompetensi, personalisasi, dan lainnya untuk memastikan bahwa pemulihan pembelajaran bisa lebih fokus pada pengembangan karakter dan pembelajaran yang tepat sasaran.
Bagaimana Perkembangan Materi Pendidikan 2022 Jika Dibandingkan Dengan Kurikulum Sebelumnya?
Ditengah proses pemulihan pasca pandemi, dunia pendidikan Indonesia juga mulai berbenah. Materi pendidikan 2022 juga disesuaikan dengan kebutuhan anak didik ditengah perkembangan teknologi yang berlangsung lebih cepat. Materi pendidikan sebelumnya dalam kurikulum 13 mulai dievaluasi dan menghasilkan kurikulum Merdeka. Adapun munculnya kurikulum yang baru ini menitikberatkan pada pengembangan, seperti:
- Orientasi holistik
Kurikulum terbaru dirancang sebagai penyempurnaan kurikulum 13 yang ditandai dengan penambahan materi pendidikan karakter, dimana anak didik diharapkan bisa memiliki budi pekerti yang baik sejak dini.
- Kompetensi lanjutan
Pada materi pendidikan 2022 yang dilakukan dengan kurikulum Merdeka, diharapkan semua sekolah menambahkan pengembangan kompetensi siswa secara menyeluruh, tidak hanya pada kasus-kasus tertentu.
- Kontekstualisasi dan personalisasi
Pada materi pendidikan 2022, siswa diperkenalkan dengan perkembangan budaya serta teknologi. Tidak hanya itu, sekolah mengenalkan visi misi yang jelas pada anak didik agar esensial ilmu yang didapatkan semakin baik.
Dari ketiga hal yang ingin dikembangkan diatas, secara umum kurikulum pendidikan terbaru memiliki beberapa pola pengembangan pada praktiknya, seperti :
- Pembelajaran berbasis proyek yang diharapkan siswa mampu mengembangkan softskill yang dimiliki maupun karakter. Misalnya pada anak bangku SD hingga SMP diajarkan pengenalan angka dengan prinsip jual beli di masyarakat. Untuk peningkatan kreativitas, sejak dini anak-anak diajarkan untuk bisa memilah mana sampah organik dan non organik yang bisa diolah maupun tidak bisa diolah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan. Anak didik juga dilatih untuk menghafalkan doa sesuai kepercayaan masing-masing, sebagai wujud ketakwaan pada Tuhan YME.
- Pada anak didik usia SMP-SMA mulai diberikan beberapa projek tambahan yang mengedepankan peningkatan kompetensi keahlian, dimana anak didik akan diminta untuk mencari sendiri materi secara online dan mempresentasikan dalam bentuk prototipe benda atau makalah.
- Pada materi pendidikan 2022 yang khusus untuk anak didik usia SMA dan SMK diberikan projek bersama dengan percampuran beragam disiplin ilmu, dimana diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan softskill yang dimiliki. Pada anak usia SMA atau SMK umumnya kompetensi terbaru diwujudkan dalam bentuk pentas seni lintas budaya yang mengedepankan prinsip kreativitas.
Pada pola pendidikan 4.0, ada materi-materi blendedlearning yang wajib dikuasai oleh guru, dimana pada dasarnya, tujuan akhir yang ingin didapatkan dari kurikulum terbaru ini, yaitu :
- Anak didik mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki,
- Tambahan materi pendidikan keluarga maupun pendidikan budi pekerti yang diberikan sejak dini, mampu membuat anak menjadi pribadi yang tetap santun dan menghargai lingkungan ditengah multikulturalisme yang ada di masyarakat.
- Anak-anak mampu mengidentifikasi ilmu dari materi pendidikan 2022 yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan di masa mendatang.
Tags : pendidikan 4.0, kreatif, inovatif, kurikulum 13, kurikulum merdeka, softskill, pendidikan