Skip links

Transformasi Pendidikan Indonesia Melalui Kurikulum Merdeka dan Paradigma Baru

Salah satu isu tersanter di dunia pendidikan saat ini terkait dengan perubahan kurikulum, yang semula adalah Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka — yang juga orang-orang sebut sebagai Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Paradigma Baru. Yang jadi pertanyaan adalah apakah perubahan tersebut merupakan bagian dari transformasi pendidikan, atau sebatas hanya untuk meng-update kurikulum lama saja?

Jika Anda memiliki pertanyaan yang sama, rasanya wajar. Pasalnya, implementasi Kurikulum 2013 sebelumnya saja belum terlaksana dengan baik, dan ketimpangan pendidikan masih terjadi. Ditambah lagi, guru-guru yang belum bisa mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan sempurna malah saat ini seperti terjebak di dalam kegiatan administratif, bukannya kegiatan belajar mengajar yang kreatif, inovatif, ataupun ilmiah.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu kembali menyimak dan memahami latar belakang perubahan kurikulum oleh Nadiem Makariem, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek atau yang dulu dikenal sebagai Kemendiknas).

Bagaimana Perubahan Lingkungan Mendorong Transformasi Dunia Pendidikan

Nadiem menjelaskan bahwa perubahan serta perkembangan yang terjadi dengan begitu cepatnya di masa ini menuntut semua orang untuk selalu siap beradaptasi dengan cara meningkatkan kompetensi tertentu, termasuk di dunia pendidikan Tanah Air. Dan mengacu pada Proyeksi Pendidikan 2030 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), kompetensi yang dimaksud ini tak sebatas aspek kognitif, psikomotorik, dan sikap, tapi juga nilai (value) yang melengkapi kompetensi siswa.

Saat ini, Kementerian Kebudayaan Pendidikan menilai bahwa kualitas literasi dan numerasi, serta kesehatan mental maupun sosial-emosional siswa adalah prasyarat atau fondasi yang dibutuhkan dalam membangun kompetensi transformatif siswa dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Terjadinya perubahan zaman menuntut manusia untuk bisa beradaptasi dengan cara mengubah sikap serta meningkatkan kompetensinya. Tujuannya adalah untuk bisa bertahan dan terus berlangsung, alias sustain. Dengan demikian, transformasi pendidikan bukannya berbicara soal apakah kurikulum yang lama jelek atau buruk, tapi perubahan membuat kurikulum lama tak lagi relevan dengan kondisi saat ini

Oleh karena itu, perubahan kurikulum sebenarnya tak hanya berbicara soal urusan administratif atau penghapusan penjurusan pendidikan IPS dan IPA di jenjang SMA. Perubahan kurikulum dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka juga tak sebatas bicara perihal belajar Pancasila secara lebih menyeluruh dan komprehensif mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas.

Perubahan kurikulum yang dilakukan dengan mengikuti perubahan zaman serta perubahan di berbagai sektor — tak hanya pendidikan, tapi juga sosial, ekonomi, politik, maupun budaya — mendorong kelahiran kurikulum baru yang dinilai dan ditelaah lebih relevan dan lebih mampu dalam menghadapi tuntutan zaman lantaran adanya perubahan tadi. Tak hanya transformasi, tapi juga demokrasi pendidikan sebagai bagian dari reformasi dunia pendidikan.

Paradigma Baru dalam Pendidikan untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran

Kehadiran Kurikulum Merdeka atau Kurikulum Paradigma Baru merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Berdasarkan referensi Kemdikbud, kurikulum baru yang satu ini diimplementasikan untuk meningkatkan korelasi dan kontekstualisasi antara pendidikan dengan realita atau kehidupan nyata di tengah masyarakat. Terlebih lagi, konteks “masyarakat” saat ini tak hanya sebatas masyarakat Indonesia, tapi juga masyarakat global seiring dengan kemajuan teknologi.

Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, berkata bahwa memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak sebagai usaha untuk mempersiapkannya dalam menjalani berbagai kepentingan hidup manusia. Dan kepentingan hidup ini mencakup hidup bermasyarakat maupun berbidaya, dan dalam arti yang seluas-luasnya.

Pendidikan memiliki maksud untuk menuntun segala bentuk kekuatan kodrat yang terdapat di dalam diri anak. Dengan begitu, anak bisa mencapai keselamatan serta kebahagiaan setinggi mungkin, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai bagian dari masyarakat.

Memang benar bahwa kemajuan pendidikan Indonesia hingga saat ini juga terpengaruh oleh jasa Ki Hajar Dewantara. Akan tetapi, bukan berarti pendidikan juga harus menutup diri dari berbagai kesempatan ataupun peluang untuk bertransformasi dan berevolusi agar lebih relevan dalam menjawab kebutuhan dan tantangan di era digital saat ini, mengingat bahwa setiap individu sekarang tak hanya bagian dari masyarakat lokal tapi juga global.

Oleh karena itu, perubahan kurikulum sekali lagi tak hanya soal apakah pendidikan kimia hanya ada di jurusan IPA dan pendidikan sejarah hanya ada di jurusan IPS, tapi secara esensi hingga ke jantungnya disusun dengan menempatkan kebutuhan siswa dalam menghadapi tantangan dan kondisi di kehidupan nyata sehari-harinya.

Kurikulum dirancang dan disusun dengan siswa sebagai fokus utamanya. Dan untuk mewujudkan seluruh kompetensi yang dikehendaki dari kurikulum yang berlaku, tentunya seluruh pihak harus dapat berusaha dan berupaya secara kolaboratif, termasuk guru sebagai tenaga pendidik, orang tua, hingga pemerintah daerah maupun pusat.

Sebagai contoh, guru harus bisa terus belajar untuk memfasilitasi seperti apa kegiatan pembelajaran yang sesuai dan efektif berdasarkan kebutuhan kurikulum saat ini. Kemudian, orang tua siswa perlu memahami perkembangan anak (siswa) maupun kebutuhannya secara terus-menerus. Dan pemerintah daerah dan pusat, hingga seluruh pihak yang terlibat di dunia pendidikan, pun harus terus mengikuti perkembangan terkait kebutuhan siswa.

Adanya perubahan kurikulum diimplementasikan dengan tujuan untuk memberi ruang lebih besar bagi para tenaga pendidik dalam memaksimalkan potensi. Dan tenaga pendidik tidak perlu merasa terbebani oleh hal-hal berbau administratif yang tidak substansial bagi proses pembelajaran. Contohnya membuat beragam dokumen mengajar hanya sebagai formalitas, yang jelas memakan waktu serta tenaga yang seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan kompetensi maupun kualitas pembelajaran.

Adanya perubahan kurikulum yang dilandasi oleh perubahan zaman ini idealnya harus diikuti dengan perubahan paradigma guru mengenai peran tenaga pendidik, tujuan pendidikan, eksistensi siswa di dalam proses pembelajaran, kontekstualitasasi aktivitas belajar yang berlangsung di sekolah, serta berbagai tantangan yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Ditambah lagi, Nadiem Makariem dalam momen Education Working Group G20 (EdWG G20) pada 18 Mei 2022 kemarin juga menegaskan bahwa ekosistem pendidikan Indonesia juga menjunjung prinsip gotong-royong, yang pada dasarnya merupakan nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Dan ekosistem pendidikan Tanah Air secara bergotong royong telah melalui akselerasi transformasi sebagai solusi atas krisis pembelajaran yang telah terjadi selama menahun, serta yang semakin diperparah oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2021 kemarin.

Tanpa adanya transformasi dan terobosan di dunia pendidikan, tak akan lahir Asesmen Nasional, Merdeka Belajar, dan Program Guru Penggerak yang telah sukses memulihkan pembelajaran di Tanah Air. Dengan begitu, BSD Pendidikan bukan hanya sebatas perubahan format buku menjadi format digital, tapi juga merupakan bagian dari upaya yang lebih masif dan komprehensif dalam menjaga kelangsungan serta meningkatkan kualitas pendidikan Tanah Air.

Transformasi pendidikan saat ini memang belum sempurna. Meski begitu, transformasi yang dilakukan dengan bijak dan cermat dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dalam menghadapi lingkungan masyarakat global saat ini, ditambah upaya bergotong royong seluruh elemen yang terlibat di dunia pendidikan, tentu akan bisa membawa kualitas pendidikan Tanah Air ke level yang lebih tinggi.

Leave a comment

Home
Account
Cart
Search
Chat wa
1
Hubungi Kami
Scan the code
Hello 👋
Silahkan bertanya?